Main Cast
Chietrha
Hydeist Elf a.k.a Shin Eun Jin
Cho Kyuhyun
a.k.a Cho Kyuhyun
Lee Hyuk Jae
a.k.a Eunhyuk
Hangeng a.k.a
Hangeng (Oppa Eun Jin)
Brendda
Steffanyn a.k.a Song So Jin
Ninda Diarafly
Cullinson a.k.a Min Hyu ri
Kim Joon Woo
a.k.a Yesung
Choi Siwon
a.k.a Siwon
Yassinta
Alifia Florenita a.k.a Park Min Young
Park Jung Soo
a.k.a Leeteuk
Amalia Widya
Larasati a.k.a Kim Na Na
Kim Ki Bum
a.k.a Ki Bum
Kim Ryeo Wook
a.k.a Ryeowook
Lee Dong Hae
a.k.a Donghae
Park Sung
Young a.k.a
Dll : Terserah Author dunx...hahahay XD
#plakk# digampar reader#
Attention!
No Copying, No Bashing, I Hate Silent
Reader
Cho Kyuhyun is Mine... klontang!!
#dilempar panci Sparkyu#
Karena ini FF pertamaku, mohon kritik
dan sarannya...yang nge-bash langsung dicoret!
Do You Understand??
Prolog
Gadis kecil itu melihatnya didekat sungai Han saat
kantor Appa-nya mengadakan pesta barberque untuk merayakan kesuksesan
perusahaan mereka, ia bermain bersama anjing Siberian Husky-nya. Rambut
hitamnya yang mengkilat dan indah jelas terpapar sinar matahari sore. Mata nya
yang begitu ramah dan begitu cemerlang. Senyumnya yang begitu menawan terukir
indah diwajahnya yang putih mulus bak pualam. Bibirnya merah muda menggoda,
mengundang siapa saja untuk menyentuhnya. Dengan tinggi badan yang tidak biasa
untuk anak SMP seperti dia. Ups, apa anak kelas
1 SMP patut memikirkan hal seperti ini??
Eun
Jin POV
Aku
hanya tersenyum-senyum menatapnya dari jauh. Betapa beruntungnya jika
akumendapatkan lelaki disana itu. Aku akan mencintainya sepanjang waktu dan
disetiap ruang hatiku.
“Aku
harus mengatakannya!,” seruku dalam hati
Aku
berdiri dan melangkah perlahan menuju lelaki itu. Mataku terus menangkap
bayangan wajahnya yang tersenyum menggemaskan karena melihat kelakuan
anjingnya. Kupegang erat boneka kucingku hanya untuk meredam degup jantungku.
Hasilnya, sia-sia.
“Oppa..,”
seruku #menarik pucuk bajunya#
Dia
berbalik. Bingung menatapku. Lalu ia merunduk hingga aku bisa menatap wajahnya.
Mwo??
Benarkah dia setampan ini. Jantungku berdegup tak karuan.
“Ya?,”
jawabnya #mengusap puncak kepalaku#
“Oppa...ehm...a..aaku..,”
ucaku terbata. Takut sekali mengatakannya.
Dia
pun menelengkan kepalanya seraya menunggu apa yang akan ku katakan.
“Aku
menyukaimu,Oppa..,”ucapku lancar. Bisa dikatakan membentak.
Dia
tertegun, kemudian berdiri seraya menutup wajahnya dengan salah satu tangannya.
Beberapa saat kemudian, kulihat tubuhnya bergetar disusul dengan suara tawa
yang menggelegar.
“Apa??
Dia tertawa??,” batinku heran,perih,kecewa.
“Perasaaanku
ditertawakan??,” batinku kaget dan perasaan kecewa lebih dahsyat menjalar
keseluruh tubuh.
Kurasakan
air mataku keluar karena respon perasaan kecewa itu.
“Tuhan,
inikah rasanya sakit hati??,”batinku lagi.
10
detik...
30
detik...
1
menit...
Akhirnya
tawanya reda, walau masih disisipi dengan tawa yang jarang-jarang. Ia mengusap
matanya yang mengeluarkan air mata.
“Apakah kau
serius anak kecil??,” tanyanya #tersenyum&mengacak rambutku#
Aku mengangguk
dengan polos dan bodohnya. Tangisku semakin menjadi-jadi.
“Siapa yang
mau dengan anak kecil seperti dirimu...,” jawabnya santai dengan nada mengejek
#tuh evilnya
keluar (==”)#
Nyuuttt.
Hatiku seakan baru saja ditusuk sesuatu dan dicabut lagi. Sakitnya.
Oh,sakitnya.
#lho?koq
Judika nongol? (=_=”)
“Tapi...,”
ucapnya kemudian.
Aku langsung
mengusap air mataku dan mencari wajahnya.
“Kembalilah
lagi, saat kau menjadi gadis tinggi dan cantik. Jika kau bisa membuatku jatuh cinta,
mungkin akan kupertimbangkan...,” lanjutnya #berdiri pergi bersama anjingnya#
“ Datanglah
lagi saat kau sudah seperti yang aku minta,adik kecil”, lanjutnya dengan nada
berteriak.
Aku ditinggal
sendiri lagi....
5 Tahun
Kemudian....
@Bandara
“Haduh, Amma
tak tahu harus secepat ini pergi ke China...,” gumam Eomma disepanjang
perjalanan.
“Bahasa China
ku sudah bagus belum ya??,” gumam eomma lagi
Aku hanya bisa
diam. Biarlah eomma ku berkata dan bergumam apa pun yang beliau suka. Aku lebih
suka tidak diperhatikan saat aku harus memikirkan sesuatu.
“Apakah aku
harus meninggalkan Seoul sekarang??,” batinku ragu.
Entah ini
sudah keberapa kali aku menggumamkan hal itu.
Kupejamkan
mataku dan kutarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan udaranya keluar. Kebas.
Itu yang aku rasakan. Tapi ini harus aku lakukan.
“Eomma,maafkan
aku...,” seru ku tiba-tiba. Aku berbalik dan berlari keluar bandara.
“Eun Jin,
tunggu!,” teriak amma ku.
Aku tidak
peduli, aku harus melakukan ini.
Eun Jin POV End
@Gedung Olahraga
Beberapa namja
berlari-lari mengejar bola yang terus dipantulkan disepanjang lapangan basket.
2 orang namja paling mencolok diantara namja-namja lain. Selain karena tinggi
badan yang bisa dikatakan giant, juga karena faktor rambut yang begitu menyala.
Cho Kyuhyun, namja paling tinggi hampir 180 cm lebih dengan warna rambut pirang
yang menyala #neon kalek#plakk#abaikan# dan hairstyle yang nyentrik, Shaggy
yang mengembang karena rambutnya.
Lee Hyuk jae,
namja yang sedikit lebih pendek dari Cho Kyuhyun dengan warna rambut yang
pirang seperti sahabatnya itu.
@Kyuhyun POV
“Yak,pas...pas...,”
teriak beberapa namja junior yang ada dibangku pemain cadangan,
Dan....Bola
pun masuk ke ring
“Yes, nice
Shoot, Kyu!” teriak Eunhyuk girang seraya mendatanginya
“Plaakk!!,”
mereka beradu tangan
Eunhyuk pun
berbalik menghadap junior-juniornya dengan memegang bola. Ia melihat mereka
yang kehabisan napas.
“Anak semester
1 dan 2 payah,nih..,” seru Eunhyuk kepada junior-juniornya
“Yang serius
dong..,” seru salah satu junior, “Jangan anggap enteng kedua senior itu...,”
“Senior Cho
dan senior Lee kan sebentar lagi ujian naik semester...,” seru junior yang
lain, “Liburan harusnya belajar, kenapa masih ada disini??,” tanya junior yang
lain.
Kulirik dia,
menyebalkan.
“Urus saja
urusanmu sendiri, anak kecil,” seruku. Sebal.
Mereka semua
langsung diam, apa aku semenakutkan itu??. Aku langsung berjalan menuju tas ku,
mengambil air mineral dan meneguknya. Ku usap wajahku dengan handuk kecil yang
ada di kursi.
“Kita sih
nggak ada urusan dengan ujian; ya kan,Kyu..??,” jawab Eunhyuk sambil menatapku
Aku langsung
menghindari tatapan Eunhyuk. Aku letih sekali, kubereskan semua barangku
dan memanggulnya.
“Hyuk, ayo
pulang..,” ajak ku
“Okidoki...,”
jawab Eunhyuk mendatangi tasnya yang ada dikursi yang sama.
Kyuhyun POV End
@Street
Eunhyuk POV
Mataku
terbelalak, aku kaget tak kepalang mendengar perkataan Kyuhyun.
“Apa kau masih
ragu tentang rekomendasi dari Kampus yang punya grup basket Skyweaver yang
terkenal itu??,” tanyaku padanya #menyelidik#
Dia menatap
langit yang tampak cerah. Dia menghebmbuskan nafasnya pelan, lalu mengawang.
Seperti berpikir.
“Bukan begitu,
aku hanya belum memutuskan...,” jawabnya santai
“Sebetulnya
juga tidak terlalu penting kan?,” lanjutnya
Aku terusik
dengan perkataannya yang terakhir.
“Hati-hati
kalau bicara, bisa sial nanti..,” jawabku nyolot. Entah kenapa hatiku sebal
sekali.
Baru kusadari
beberapa wanita yang ada di cafe yang baru saja dilewati kami malah
membicarakan kami. Yeoja pabo, membicarakan pas ada orangnya. Keras-keras pula.
“Lihat mereka,
seperti raksasa ya?,” kata seorang wanita
“Mereka juga
tampan...,” sambung yang lainnya #tertarik#
“Waa...aku
tampan. Hahaha,” batinku bersorak sorai girang
“2 meter juga
nggak sampai kok..,” jawab sahabatku itu keras-keras
“Masalah
tampan, itu urusan lain...,” lanjutnya #membalik badan#
Dan apa yang
dilakukan wanita itu? Mereka melongo takjub melihat kami berdua.
#cieeee....Hyukppa
GR nih ye...#plakk# dijitak Hyukppa.
“Daripada
Skyweaver, siapa tau dapat NBA..,” sahutku bersemangat
“Lalu ber
SlamDunk bersama Michel Jordan..,” lanjutku
Kudengar
Kyuhyun menghembuskan nafasnya berat. Apa dia mendukungku??
“Tidak
mungkin, itu hanya mimpi..,” jawabnya #melambai-lambaikan tangannya kepadaku#
“Kok ngomong
gitu??,” tanyaku sebal.
Kujitak kepala
Kyu dan dia menepisnya.
“Supaya kamu
sadar,tau!,”serunya mengejek dan mengambil ancang-ancang berlari
“Cho
Kyuhyun!,” teriak ku dengan mengejarnya
Eunhyuk POV End
Cho Kyuhyun POV
“Hyuk terlalu
banyak bermimpi akhir-akhir ini...,” gumamku
Aku pun mulai
menatap kearah rumah dan kudapati seorang gadis disana. Menatap papan nama
keluarga dipagarku. Ada apa dengan gadis itu??
Cho Kyuhyun POV End
Eun Jin POV
“Tidak, apa
aku harus melakukan ini??,” batinku frustasi.
Aku takut
sekali paman Cho tidak menerimaku.
“Permisi...,”
seru seorang namja. Aku berbalik.
“Ah...Kyuhyun
Oppa...,” seruku sedikit lega bercampur gugup.
“Opp..Cho
Kyuhyun...,” seruku tersenyum dan tersenyum senang.
“Ya,
neumu???,” seru Kyuhyun Oppa seraya membuka gerbang.
“Aku,..Shin
Eun Jin, apa oppa tak mengenalku...??,” jawabku tersenyum.
Eun Jin POV End
Cho Kyuhyun POV
“Aku,..Shin
Eun Jin, apa oppa tak mengenalku...??,” jawabnya tersenyum.
Sedetik
berkelebat bayangan gadis kecil yang tidak terlalu ku kenal. Lalu menghilang.
“Ani...,”
jawabku berusaha sopan.
Kulihat raut
kekecewaan diwajahnya.
“Mari
masuk..,” seruku berusaha ramah.
Cho Kyuhyun POV End
Eun Jin POV
“Mari
masuk...,” ucapnya ramah dan masuk mendahului diriku.
Sedetik
kemudian, terdengar suara anjing menggonggong sangat keras.
“Anjing pabbo,
berisik...,” serunya ramah
Batinku hanya
bisa tertawa.
“Tunggulah
Kyuhyun, aku akan mendapatkan mu!,” batinku bersumpah dan menyodorkan tangan
seperti pistol di kepalanya.
Eun Jin POV End
Cho Kyuhyun POV
“Aku
pulang...,” seruku
“Selamat
datang...,” kudengar suara ibuku dari dapur
“Anyeonghaseo,
Ahjussi Ahjumma Cho...,” seru gadis yang ada dibelakangku
Appa yang
sedang membaca koran segera menurunkan koran untuk menatap siapa yang berbicara
sesopan itu kepadanya. Amma pun melongok dari dalam dapur.
“Na tto
Anyeong, Jal Jinae, Eun Jin-ah...,” sapa appa ku senang sekali
Ibu ku segera
terburu-buru menuju ruang tamu.
“Aah, putri
atasan Shin...,” seru ibuku tersenyum dan memeluknya.
“Oh,
pantas...Puteri atasan toh...,” batinku bergumam #mengambil minuman didapur#
“Jal
jinaesseyo, Ahjussi Ahjumma...,” jawab gadis bernama Eun Jin itu tadi
“Aku dengar
atasan Shin pindah tugas ke China...,” seru appa ku
Kulihat gadis
itu langsung merunduk dan bahunya bergetar. Tangisnya pun pecah.
“Ahjussi Cho,
aku kemari sebenarnya ingin minta tolong kepada keluarga Cho...,”seru gadis itu
dalam sela-sela tangisnya.
Appa dan amma
ku bingung, raut wajah mereka pucat.
“Apa yang bisa
ahjussi bantu untukmu, Eun Jin-shi??,” tanya appaku
“Aku tak ingin
ke China, aku ingin di Seoul saja, aku tak ingin kesana...,”serunya masih
menangis.
“Apa itu yang
menggelinding dari tas nya??,” seruku penasaran dan kuambil.
Tiba-tiba ada
suara wanita diluar sana.
“Permisi!,
maaf mengganggu!..,” seru wanita itu terburu-buru
“Brak!!,”
pintu pun terbuka.
Cho Kyuhyun POV End
Eun Jin POV
“Permisi!,
maaf mengganggu!..,” seru wanita itu terburu-buru
“Matilah
aku,itu Amma ku...,” seruku gemetar.
Beberapa detik
kemudian...
“Brak!!,”
pintu pun terbuka, “ Eun Jin!,” teriak amma ku.
Aku tersentak
kaget dan langsung berdiri dari tempat duduk ku.
“Amma!,” seru
ku kaget
“Eun Jin,
gara-gara dirimu, kita jadi ketinggalan pesawat...,” seru Amma ku dengan tatapan garang.
“Aku tak mau
ke China!,” seruku tak kalah keras.
“Tapi kau
harus...,” seru amma keras kepala
“Amma, selama
ini aku selalu menuruti Amma dan Appa...tak bisa kah kalian memikirkan
keinginanku??,” seruku. Menuntut.
Kulihat Amma
ku tersentak.
“Apa itu lebih
penting dari kedua orang tuamu sendiri??,” tanya amma ku. Sinis.
“Ne..,”
jawabku. Dingin.
Amma tersentak
lagi. Lalu melirik jam tangannya.
“Masih ada
penerbangan berikutnya...,” gumam amma ku.
“Amma, ani!,”
seru ku. Marah.
“Maaf menyela,
bukankah orang tua harus mendukung anaknya apa pun keputusannya...,” seru
Kyuhyun oppa
Ibu ku
berpikir keras, sesaat raut wajahnya terlihat galau.
“Benar, tapi
aku tidak bisa meninggalkan anak kelas 3 SMA sendirian disini..,” gumam Amma ku
Eun Jin POV End
Cho Kyuhyun POV
“Benar, tapi
aku tidak bisa meninggalkan anak kelas 3 SMA sendirian disini..,” gumam Amma
Eun Jin
Aku melongo
sejenak...
“Siapa yang
masih SMA??,” tanyaku kaget.
Amma, Appa dan
Eun Jin pun menunjuk ke gadis itu. Dia tersenyum.
“Tidak
mungkin!,” seruku dalam hati.
“Walau
tinggiku 167 cm, tapi aku masih kelas 3 SMA..,” akunya
Aku
terbengong-bengong. Ternyata wanita bertampang dewasa ini, masih SMA.
“Eun Jin ini
seumuran dengan adikmu keponakan mu, Song So Jin...,” seru amma memberitahu
“Mwo????,”
jawabku benar-benar terkejut.
Cho Kyuhyun POV End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar