Rabu, 01 Februari 2012

Fun Fiction - "Super Girl"


Main Cast

Chietrha Hydeist Elf  a.k.a Shin Eun Jin
Cho Kyuhyun a.k.a Cho Kyuhyun
Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
Hangeng a.k.a Hangeng (Oppa Eun Jin)
Brendda Steffanyn a.k.a Song So Jin
Ninda Diarafly Cullinson a.k.a Min Hyu ri 
Kim Joon Woo a.k.a Yesung
Choi Siwon a.k.a Siwon
Yassinta Alifia Florenita a.k.a Park Min Young
Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
Amalia Widya Larasati a.k.a Kim Na Na
Kim Ki Bum a.k.a Ki Bum
Kim Ryeo Wook a.k.a Ryeowook
Lee Dong Hae a.k.a Donghae
Park Sung Young a.k.a

Dll : Terserah Author dunx...hahahay XD #plakk# digampar reader#

Attention!
No Copying, No Bashing, I Hate Silent Reader
Cho Kyuhyun is Mine... klontang!! #dilempar panci Sparkyu#
Karena ini FF pertamaku, mohon kritik dan sarannya...yang nge-bash langsung dicoret!
Do You Understand??

Prolog
Gadis kecil itu melihatnya didekat sungai Han saat kantor Appa-nya mengadakan pesta barberque untuk merayakan kesuksesan perusahaan mereka, ia bermain bersama anjing Siberian Husky-nya. Rambut hitamnya yang mengkilat dan indah jelas terpapar sinar matahari sore. Mata nya yang begitu ramah dan begitu cemerlang. Senyumnya yang begitu menawan terukir indah diwajahnya yang putih mulus bak pualam. Bibirnya merah muda menggoda, mengundang siapa saja untuk menyentuhnya. Dengan tinggi badan yang tidak biasa untuk anak SMP seperti dia. Ups, apa anak kelas  1 SMP patut memikirkan hal seperti ini??
Eun Jin POV
Aku hanya tersenyum-senyum menatapnya dari jauh. Betapa beruntungnya jika akumendapatkan lelaki disana itu. Aku akan mencintainya sepanjang waktu dan disetiap ruang hatiku.
“Aku harus mengatakannya!,” seruku dalam hati
Aku berdiri dan melangkah perlahan menuju lelaki itu. Mataku terus menangkap bayangan wajahnya yang tersenyum menggemaskan karena melihat kelakuan anjingnya. Kupegang erat boneka kucingku hanya untuk meredam degup jantungku. Hasilnya, sia-sia.
“Oppa..,” seruku #menarik pucuk bajunya#
Dia berbalik. Bingung menatapku. Lalu ia merunduk hingga aku bisa menatap wajahnya.
Mwo?? Benarkah dia setampan ini. Jantungku berdegup tak karuan.
“Ya?,” jawabnya #mengusap puncak kepalaku#
“Oppa...ehm...a..aaku..,” ucaku terbata. Takut sekali mengatakannya.
Dia pun menelengkan kepalanya seraya menunggu apa yang akan ku katakan.
“Aku menyukaimu,Oppa..,”ucapku lancar. Bisa dikatakan membentak.
Dia tertegun, kemudian berdiri seraya menutup wajahnya dengan salah satu tangannya. Beberapa saat kemudian, kulihat tubuhnya bergetar disusul dengan suara tawa yang menggelegar.
“Apa?? Dia tertawa??,” batinku heran,perih,kecewa.
“Perasaaanku ditertawakan??,” batinku kaget dan perasaan kecewa lebih dahsyat menjalar keseluruh tubuh.
Kurasakan air mataku keluar karena respon perasaan kecewa itu.
“Tuhan, inikah rasanya sakit hati??,”batinku lagi.
10 detik...

30 detik...

1 menit...
Akhirnya tawanya reda, walau masih disisipi dengan tawa yang jarang-jarang. Ia mengusap matanya yang mengeluarkan air mata.

“Apakah kau serius anak kecil??,” tanyanya #tersenyum&mengacak rambutku#

Aku mengangguk dengan polos dan bodohnya. Tangisku semakin menjadi-jadi.

“Siapa yang mau dengan anak kecil seperti dirimu...,” jawabnya santai dengan nada mengejek
#tuh evilnya keluar (==”)#

Nyuuttt. Hatiku seakan baru saja ditusuk sesuatu dan dicabut lagi. Sakitnya. Oh,sakitnya.
#lho?koq Judika nongol? (=_=”)

“Tapi...,” ucapnya kemudian.

Aku langsung mengusap air mataku dan mencari wajahnya.

“Kembalilah lagi, saat kau menjadi gadis tinggi dan cantik. Jika kau bisa membuatku jatuh cinta, mungkin akan kupertimbangkan...,” lanjutnya #berdiri pergi bersama anjingnya#

“ Datanglah lagi saat kau sudah seperti yang aku minta,adik kecil”, lanjutnya dengan nada berteriak.

Aku ditinggal sendiri lagi....


5 Tahun Kemudian....

@Bandara

“Haduh, Amma tak tahu harus secepat ini pergi ke China...,” gumam Eomma disepanjang perjalanan.
“Bahasa China ku sudah bagus belum ya??,” gumam eomma lagi

Aku hanya bisa diam. Biarlah eomma ku berkata dan bergumam apa pun yang beliau suka. Aku lebih suka tidak diperhatikan saat aku harus memikirkan sesuatu.

“Apakah aku harus meninggalkan Seoul sekarang??,” batinku ragu.

Entah ini sudah keberapa kali aku menggumamkan hal itu.

Kupejamkan mataku dan kutarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan udaranya keluar. Kebas. Itu yang aku rasakan. Tapi ini harus aku lakukan.

“Eomma,maafkan aku...,” seru ku tiba-tiba. Aku berbalik dan berlari keluar bandara.
“Eun Jin, tunggu!,” teriak amma ku.

Aku tidak peduli, aku harus melakukan ini.

Eun Jin POV End

@Gedung Olahraga

Beberapa namja berlari-lari mengejar bola yang terus dipantulkan disepanjang lapangan basket. 2 orang namja paling mencolok diantara namja-namja lain. Selain karena tinggi badan yang bisa dikatakan giant, juga karena faktor rambut yang begitu menyala. Cho Kyuhyun, namja paling tinggi hampir 180 cm lebih dengan warna rambut pirang yang menyala #neon kalek#plakk#abaikan# dan hairstyle yang nyentrik, Shaggy yang mengembang karena rambutnya.
Lee Hyuk jae, namja yang sedikit lebih pendek dari Cho Kyuhyun dengan warna rambut yang pirang seperti sahabatnya itu.

@Kyuhyun POV

“Yak,pas...pas...,” teriak beberapa namja junior yang ada dibangku pemain cadangan,

Dan....Bola pun masuk ke ring

“Yes, nice Shoot, Kyu!” teriak Eunhyuk girang seraya mendatanginya
“Plaakk!!,” mereka beradu tangan

Eunhyuk pun berbalik menghadap junior-juniornya dengan memegang bola. Ia melihat mereka yang kehabisan napas.

“Anak semester 1 dan 2 payah,nih..,” seru Eunhyuk kepada junior-juniornya
“Yang serius dong..,” seru salah satu junior, “Jangan anggap enteng kedua senior itu...,”
“Senior Cho dan senior Lee kan sebentar lagi ujian naik semester...,” seru junior yang lain, “Liburan harusnya belajar, kenapa masih ada disini??,” tanya junior yang lain.

Kulirik dia, menyebalkan.

“Urus saja urusanmu sendiri, anak kecil,” seruku. Sebal.

Mereka semua langsung diam, apa aku semenakutkan itu??. Aku langsung berjalan menuju tas ku, mengambil air mineral dan meneguknya. Ku usap wajahku dengan handuk kecil yang ada di kursi.

“Kita sih nggak ada urusan dengan ujian; ya kan,Kyu..??,” jawab Eunhyuk sambil menatapku

Aku langsung menghindari tatapan Eunhyuk. Aku letih sekali, kubereskan semua barangku dan  memanggulnya.

“Hyuk, ayo pulang..,” ajak ku
“Okidoki...,” jawab Eunhyuk mendatangi tasnya yang ada dikursi yang sama.

Kyuhyun POV End

@Street

Eunhyuk POV

Mataku terbelalak, aku kaget tak kepalang mendengar perkataan Kyuhyun.

“Apa kau masih ragu tentang rekomendasi dari Kampus yang punya grup basket Skyweaver yang terkenal itu??,” tanyaku padanya #menyelidik#

Dia menatap langit yang tampak cerah. Dia menghebmbuskan nafasnya pelan, lalu mengawang. Seperti berpikir.

“Bukan begitu, aku hanya belum memutuskan...,” jawabnya santai
“Sebetulnya juga tidak terlalu penting kan?,” lanjutnya

Aku terusik dengan perkataannya yang terakhir.

“Hati-hati kalau bicara, bisa sial nanti..,” jawabku nyolot. Entah kenapa hatiku sebal sekali.

Baru kusadari beberapa wanita yang ada di cafe yang baru saja dilewati kami malah membicarakan kami. Yeoja pabo, membicarakan pas ada orangnya. Keras-keras pula.

“Lihat mereka, seperti raksasa ya?,” kata seorang wanita
“Mereka juga tampan...,” sambung yang lainnya #tertarik#

“Waa...aku tampan. Hahaha,” batinku bersorak sorai girang
“2 meter juga nggak sampai kok..,” jawab sahabatku itu keras-keras
“Masalah tampan, itu urusan lain...,” lanjutnya #membalik badan#

Dan apa yang dilakukan wanita itu? Mereka melongo takjub melihat kami berdua.
#cieeee....Hyukppa GR nih ye...#plakk# dijitak Hyukppa.

“Daripada Skyweaver, siapa tau dapat NBA..,” sahutku bersemangat
“Lalu ber SlamDunk bersama Michel Jordan..,” lanjutku

Kudengar Kyuhyun menghembuskan nafasnya berat. Apa dia mendukungku??

“Tidak mungkin, itu hanya mimpi..,” jawabnya #melambai-lambaikan tangannya kepadaku#
“Kok ngomong gitu??,” tanyaku sebal.

Kujitak kepala Kyu dan dia menepisnya.

“Supaya kamu sadar,tau!,”serunya mengejek dan mengambil ancang-ancang berlari
“Cho Kyuhyun!,” teriak ku dengan mengejarnya

Eunhyuk POV End

Cho Kyuhyun POV

“Hyuk terlalu banyak bermimpi akhir-akhir ini...,” gumamku

Aku pun mulai menatap kearah rumah dan kudapati seorang gadis disana. Menatap papan nama keluarga dipagarku. Ada apa dengan gadis itu??

Cho Kyuhyun POV End

Eun Jin POV

“Tidak, apa aku harus melakukan ini??,” batinku frustasi.

Aku takut sekali paman Cho tidak menerimaku.

“Permisi...,” seru seorang namja. Aku berbalik.
“Ah...Kyuhyun Oppa...,” seruku sedikit lega bercampur gugup.
“Opp..Cho Kyuhyun...,” seruku tersenyum dan tersenyum senang.
“Ya, neumu???,” seru Kyuhyun Oppa seraya membuka gerbang.
“Aku,..Shin Eun Jin, apa oppa tak mengenalku...??,” jawabku tersenyum.

Eun Jin POV End

Cho Kyuhyun POV

“Aku,..Shin Eun Jin, apa oppa tak mengenalku...??,” jawabnya tersenyum.

Sedetik berkelebat bayangan gadis kecil yang tidak terlalu ku kenal. Lalu menghilang.

“Ani...,” jawabku berusaha sopan.

Kulihat raut kekecewaan diwajahnya.

“Mari masuk..,” seruku berusaha ramah.

Cho Kyuhyun POV End

Eun Jin POV

“Mari masuk...,” ucapnya ramah dan masuk mendahului diriku.
Sedetik kemudian, terdengar suara anjing menggonggong sangat keras.

“Anjing pabbo, berisik...,” serunya ramah

Batinku hanya bisa tertawa.

“Tunggulah Kyuhyun, aku akan mendapatkan mu!,” batinku bersumpah dan menyodorkan tangan seperti pistol di kepalanya.

Eun Jin POV End

Cho Kyuhyun POV

“Aku pulang...,” seruku
“Selamat datang...,” kudengar suara ibuku dari dapur
“Anyeonghaseo, Ahjussi Ahjumma Cho...,” seru gadis yang ada dibelakangku

Appa yang sedang membaca koran segera menurunkan koran untuk menatap siapa yang berbicara sesopan itu kepadanya. Amma pun melongok dari dalam dapur.

“Na tto Anyeong, Jal Jinae, Eun Jin-ah...,” sapa appa ku senang sekali
Ibu ku segera terburu-buru menuju ruang tamu.

“Aah, putri atasan Shin...,” seru ibuku tersenyum dan memeluknya.

“Oh, pantas...Puteri atasan toh...,” batinku bergumam #mengambil minuman didapur#
“Jal jinaesseyo, Ahjussi Ahjumma...,” jawab gadis bernama Eun Jin itu tadi
“Aku dengar atasan Shin pindah tugas ke China...,” seru appa ku

Kulihat gadis itu langsung merunduk dan bahunya bergetar. Tangisnya pun pecah.

“Ahjussi Cho, aku kemari sebenarnya ingin minta tolong kepada keluarga Cho...,”seru gadis itu dalam sela-sela tangisnya.

Appa dan amma ku bingung, raut wajah mereka pucat.

“Apa yang bisa ahjussi bantu untukmu, Eun Jin-shi??,” tanya appaku
“Aku tak ingin ke China, aku ingin di Seoul saja, aku tak ingin kesana...,”serunya masih menangis.

“Apa itu yang menggelinding dari tas nya??,” seruku penasaran dan kuambil.

Tiba-tiba ada suara wanita diluar sana.

“Permisi!, maaf mengganggu!..,” seru wanita itu terburu-buru
“Brak!!,” pintu pun terbuka.

Cho Kyuhyun POV End

Eun Jin POV

“Permisi!, maaf mengganggu!..,” seru wanita itu terburu-buru
“Matilah aku,itu Amma ku...,” seruku gemetar.

Beberapa detik kemudian...

“Brak!!,” pintu pun terbuka, “ Eun Jin!,” teriak amma ku.

Aku tersentak kaget dan langsung berdiri dari tempat duduk ku.

“Amma!,” seru ku kaget
“Eun Jin, gara-gara dirimu, kita jadi ketinggalan pesawat...,”  seru Amma ku dengan tatapan garang.
“Aku tak mau ke China!,” seruku tak kalah keras.
“Tapi kau harus...,” seru amma keras kepala
“Amma, selama ini aku selalu menuruti Amma dan Appa...tak bisa kah kalian memikirkan keinginanku??,” seruku. Menuntut.

Kulihat Amma ku tersentak.

“Apa itu lebih penting dari kedua orang tuamu sendiri??,” tanya amma ku. Sinis.
“Ne..,” jawabku. Dingin.

Amma tersentak lagi. Lalu melirik jam tangannya.

“Masih ada penerbangan berikutnya...,” gumam amma ku.
“Amma, ani!,” seru ku. Marah.

“Maaf menyela, bukankah orang tua harus mendukung anaknya apa pun keputusannya...,” seru Kyuhyun oppa

Ibu ku berpikir keras, sesaat raut wajahnya terlihat galau.

“Benar, tapi aku tidak bisa meninggalkan anak kelas 3 SMA sendirian disini..,” gumam Amma ku

Eun Jin POV End

Cho Kyuhyun POV

“Benar, tapi aku tidak bisa meninggalkan anak kelas 3 SMA sendirian disini..,” gumam Amma Eun Jin

Aku melongo sejenak...

“Siapa yang masih SMA??,” tanyaku kaget.

Amma, Appa dan Eun Jin pun menunjuk ke gadis itu. Dia tersenyum.

“Tidak mungkin!,” seruku dalam hati.
“Walau tinggiku 167 cm, tapi aku masih kelas 3 SMA..,” akunya

Aku terbengong-bengong. Ternyata wanita bertampang dewasa ini, masih SMA.

“Eun Jin ini seumuran dengan adikmu keponakan mu, Song So Jin...,” seru amma memberitahu
“Mwo????,” jawabku benar-benar terkejut.
Cho Kyuhyun POV End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar